BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ada banyak permasalahan yang berhubungan
dengan kebutuhan pemenuhan rasa aman, dimulai dari usia bayi, toddler,
prasekolah, sekolah, remaja, dewasa dan lansia.
Kebutuhan rasa aman yaitu suatu keadaan bebas
dari segala fisik dan psikologis merupakan salah satu KDM yang harus dipenuhi,
serta dipengaruhi dengan factor lingkungan, Karena lingkungan yang aman akan
secara otomatis kebetuhan dasar manusia terpenuhi.
Seringkali terjadi hal kelainan terhadap klien
yang berusia lanjut atau lansia dikarenakan kurangnya perhatian terhadap klien.
Untuk itu sebagai perawat membri ASKEP (Asuhan Keperawatan) kmepada klien yang
mengalami gangguan kebutuhan rasa aman haruslah bener-bener diperhatikan
agar kebutuhan klien terpenuhi.
B.
Tujuan Pembahasan
1.
Untuk
mengetahui konsep rasa aman dan nyaman
2.
Untuk
mengetahui askep pada klien dengan gangguan rasa aman dan nyaman
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rasa Aman
a. Definisi
Keamanan atau Keselamatan
Keamanan adalah
keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga
keadaan aman dan tentram (Potter& Perry,
2006).
Perubahan kenyamanan
adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan
berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual,
2000).
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah
kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan
seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis,, kimiawi, retmal dan
bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteks fisiologis dan
hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang
mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya
imajinasi (mis, penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya). Dalam konteks hubungan
interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku yang konsisten
dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di sekitarnya dan
lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang membuat perasaan cemas dan
tidak aman. (Asmadi, 2005)
b. Klasifikasi
Kebutuhan Keselamatan atau Keamanan
1 Keselamatan
Fisik
Mempertahankan
keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengelurkan ancaman pada
tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit,
kecelakaan,bahaya,atau pemajanan pada lingkungan. Pada saat sakit, seorang
klien mungkin rentan terhadap komplikasi seperti infiksi, olehkarena itu
bergantung padaprofesional dalam sistempelayann kesehatan untuk perlindungan.
Memenuhi kebutuhan
keselamatan fisik kadang mengambil prioritas lebih dahulu di atas
pemenuhankebutuhan fisiologis.. Misalnya,seorang perawat mungkin perlu
melindungiklien disointasi dari kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan
perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. (Potter&Perry, 2005).
2 Keselamatan
Psikologis
Untuk selamat dan
aman secara psikologi, seorang manusia harus memahami apa yang diharapkan dari
orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesionl pemberi perawatan
kesehatan. Seseorang harus mengethuai apa yang diharapkan dari prosedur,
pengalaman yang baru, dan hal-hal yang dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang
merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan
yang tidak dikenal. (Potter&Perry,2005).
Orang dewasa yang
sehat secara umum mampu
memenuhi kebutuhan keselamatan fisik dan
psikologis merekat tanpa bantuan dari profsional pemberi perawatan
kesehatan.Bagaimanapun,orang yang sakit atau acat lebih renta untukterncam
kesejahteraan fisik dan emosinya,sehingga intervensi yang
dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi mereka dari bahaya.
(Potter&Perry, 2005).
c. Lingkup
Kebutuhan Keamanan atau keselamatan
Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan
psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan
kelangsungan hidup klien.
1 Kebutuhan
Fisiologis
Kebutuhan fisiologis yang
terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi, dan
suhu yang optimum akan mempengauhi kemampuan seseorang.
a. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan
dirumah adalah sistem pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran
yang tidak mempunyai sistem pembuangan akan menyebabkan penumpukan
karbondioksida.
b. Kelembaban
Kelembaban akan
mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika kelembaban relatifnya tinggi
maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat
c. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan
atau disiapkan dengan tepat atau benda yang dapat menyebabkan kondisi kondisi
yang tidak bersih akan meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan.
d. Macam-macam bahaya/kecelakaan:
a.
Di
rumah
b.
Di
RS : Mikroorganisme
c.
Cahaya
d.
Kebisingan
e.
Cedera
f.
Kesalahan
prosedur
g.
Peralatan
medik, dll
e. Cara Meningkatkan keamanan:
1. Mengkaji
tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri
2. Menjaga
keselamatan pasien yang gelisah
3. Mengunci
roda kereta dorong saat berhenti
4. Penghalang
sisi tempat tidur
5. Bel
yg mudah dijangkau
6. Meja
yang mudah dijangkau
7. Kereta
dorong ada penghalangnya
8. Kebersihan
lantau
9. Prosedur
tindakan.
B. Nyaman
Definisi
Kenyamanan
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan
kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan mesti
dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu:
a. Fisik, berhubungan dengan sensasi
tubuh.
b. Sosial,
berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
c. Psikospiritual,
berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga
diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
d. Lingkungan,
berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti
cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan
perawat telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan
bantuan. Secara umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah
kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan hipo/hipertermia. Hal ini
disebabkan karena kondisi nyeri dan hipo/hipertermia merupakan kondisi yang
mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan timbulnya
gejala dan tanda pada pasien.
Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan
1. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi
dan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
2. Status
Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan
otot, dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko injury
3. Gangguan
Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang
berbahayaseperti gangguan penciuman dan penglihatan
4. Keadaan
Imunits
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh
kurang sehingga mudah terserang penyakit
5. Tingkat
Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap
rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
6. Informasi
atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak
dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.
7. Gangguan
Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan
keamanan dapat diprediksi sebelumnya.
8. Penggunaan
antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan
anafilaktik syok
9. Status
nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan
kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko
terhadap penyakit tertentu.
10. Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara
kelompok usia anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
11. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara
bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan
mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka
punyai.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
Pengkajian
a. komunitas
Ancaman
keamanan di pangaruhi oleh :
1. Tahap
perkembangan
·
Bayi ,toddler dan prasekolah
·
Anak usia sekolah
·
Remaja
·
Orang dewasa
·
Lansia
2. Gaya
hidup
·
Pengemudi/menjalankan mesin
·
Minum-minuman berakohol dsb
3. Mobilisasi
·
Perubahan
mobilisasi akibat kelemahan, kelumpuhan atau koordinasi yang tidak seimbang
·
Menyebabkan perbatasan mobilisasi dan kemandirian
lebih lanjut.
4. Perubahan
Sensorik
Klien yang
mengalami gangguan visual, pendengaran atau komunikasi sehingga klien tidak
mampu merasakan bahaya yang mungkin terjadi. Kesadaran Terhadap Keamanan yaitu
dengan :
- Penyimpanan
obat-obatan yang tidak terjangkau anak-anak
- Membaca
tanggal kadaluarsa
b. Analisa data
No.
|
Symptom
|
Problem
|
Etiologi
|
1.
|
Ds :
· Klien
mengeluh tidak bisa BAK
· Klien
mengeluh nyeri pada perut bagian tengah bawah
Do :
· Klien
tampak kesakitan
· Td
: 150/100 mmHg, N : 88x/m, Rr : 20x/m, Su : 36ºC
· Skala
nyeri :6
|
Gangguan rasa nyaman (nyeri
akut )
|
Post op hernia
|
2.
|
Ds :
· Klien
merasa gelisah
· Klien
tidak bisa tidur
Do :
· Klien
tampak tidak terkontrol gerakannya
· Klien
terlihat cemas
|
Resiko cedera
|
Perubahan mobilisasi
|
2. Diagnosa
keperawatan
a.
Gangguan
rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan post op hernia, ditandai dengan
klien mengeluh tidak bisa BAK, nyeri pada bagian perut tengah bawah, tampak
kesakitan, tampak kesakitan, Td : 150/100 mmHg, N : 88x/m, Rr : 20x/m, Su :
36ºC, skala nyeri :6 .
b.
Resiko
cedera berhubungan dengan perubahan mobilisasi ditandai dengan klien merasa
gelisah, tidak bisa tidur, tampak tidak terkontrol gerakannya, dan
terlihat cemas.
3. Perencanaan
No
|
Hari / Tgl
|
No.DX Kep.
|
Perencanaan
|
|||
Tujuan &
Kriteria hasil
|
Intervensi
|
Rasionalisasi
|
||||
1.
|
-
|
Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan
dengan post op hernia, ditandai dengan klien mengeluh tidak bisa BAK, nyeri
pada bagian perut tengah bawah, tampak kesakitan, tampak kesakitan, Td :
150/100 mmHg, N : 88x/m, Rr : 20x/m, Su : 36ºC, skala nyeri :6 .
|
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan kepada pasien selama 2x24 jam, diharapkan
gangguan rasa nyaman nyeri dapat diatasi.
Kriteria
Hasil :
· Klien
bisa BAK
· Klien
tidak nyeri pada perut bagian tengah bawah
· Klien
tampak kesakitan
· Td
: 150/100
mmHg, N : 88x/m, Rr
: 20x/m,
Su : 36ºC
· Skala
nyeri : 0
|
Mandiri :
- Kaji
TTV
- Kaji
skala nyeri
- Anjurkan
posisi semi fowler
- Batasi
aktivitas
- Teknik
relaksasi
Kolaborasi :
– Berikan
obat analgetik
|
– Untuk mengetahui
kondisi tubuh
– Membantu
menentukan pilihan intervensi dan terapi
– Tirah baring
dalam posisi yang aman untuk menurunkan spasme otot
– Menurunkan gaya
gravitasi dan gerak yang menghilangkan spasme otot
– Memfokuskan
perhatian dan menurunkan tegang otot
– Untuk
menghilangkan nyeri sedang
|
|
2
|
-
|
Resiko cedera
berhubungan dengan perubahan mobilisasi ditandai dengan klien merasa gelisah,
tidak bisa tidur, tampak tidak terkontrol gerakannya, dan
terlihat cemas
|
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan kepada pasien selama 2x24 jam, diharapkanresiko cedera
tidak terjadi.
Kriteria
Hasil :
· Klien
tidak gelisah
· Klien
bisa tidur
· Klien
terkontrol gerakannya
· Klien
tenang
|
Mandiri :
- Kaji
tingkat ansietas pasien
- Jaga
tempat tidur
- Kaji
resiko klien untuk jatuh
- Observasi
klien teratur
Kolaborasi :
- Beri
obat penenang,
|
– Untuk
bantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan keterampilan
– Agar
tidak terjatuh dan terjadi cedera
– Untuk
identifikasi klien pertahanan tubuh
– Untuk
tahu kondisi terjaga
– Untuk
menenangkan dan tidur
|
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini,
kami menyimpulkan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman yaitu terbebas dari
cidera fisik dan mental. Selain itu, harus memperhatikan keadaan lingkungan
yang aman seperti baiknya udara atau oksigenisasi,sanitasi,terbebasnya dari
polusi dan lain-lain.
Dalam teori dengan kasus terkadang banyak kesamaan itu
wajar dan terkadang pula ada ketidaksamaan, sehingga dapat dibandingkan yaitu
pada teori terdapat diagnosa resiko cedera ternyata di kasus ada itu sinkron.
Tetapi pada diagnosa lainnya terdapat pada teori, yaitu diagnosa resiko
keracunan sedangkan dalam kasus tidak ada karena tidak berhubungan atau kontak
langsung dengan zat-zat kmia, namun kasus ini berhubungan dengan pergerakan /
mobilitas. Kemudian ada pula diagnosa dalam teori yaitu resiko asfiksia, tentu
saja dalam kasus tidak ada karena tidak berhubungan dengan kemampuan motorik
dan usia bayi namun kasus ini terjadi pada lansia begitu pula dengan diagnosa
lain tidak berhubungan, karena pada kasus ini terjadi perubahan atau
berhubungan dengan mobilitas.
Serta dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan terhadap
pasien yang mengalami gangguan rasa aman perlu hati-hati, karena sebagian besar
akibat keamanan yaitu dari terjadinya gangguan rasa aman itu sendiri. Baik dari
individunya sendiri, lingkungan sekitar. Sebagai perawat perlu semaksimal
mungkin melakukan tindakan keperawatan tersebut untuk mencapai tujuan yaitu
membuat pasien terbebas dan sembuh serta terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.
B. Saran
Dengan
telah membacanya makalah ini, mahasiswa/I diharapkan dapat mengerti, mengetahui
tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) dengan gangguan rasa aman, serta
tindakan-tindakan yang akan diambil dalam membuat ASKEP yang bermutu dan
bermanfaat bagi pasien. Serta dituntut untuk bisa membandingkan antara teori
dan kasus yang terjadi di lapangan / lahan praktek yang terkadang
ketidaksinkronan dan kesinkronan yang wajar. Semoga bermanfaat bagi semua
mahasiswa dan membantu dalam pembuatan ASKEP kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.2005.Konsep dasar Keperawatan. Jakarta : EGC
Carpenito& Lynda Jual.2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta
: EGC
Christensen, Paula dan W.Kenney, Janet.2009. Aplikasi Model
Konseptual. Jakarta : EGC
Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, danPraktik, Vol.1,E/4.Jakarta : EGC
Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, danPraktik, Vol.2,E/4.Jakarta : EGC
trimakasih infonya...
ReplyDeleteMenus, Mens Wedding Band Tinted with Mens in
ReplyDeleteMenus, mens titanium wedding bands Mens Wedding Band Tinted with Mens titanium carabiners in Salsa & Dress. surgical steel vs titanium Salsa & Dress. Available microtouch titanium trim walmart to order online. Order online. Rating: titanium hair trimmer 5 · 3 votes